RSS

Kamis, 18 Oktober 2012

Berpura-pura cinta, menjadi cinta?


Kalau  tidak benar-benar menginginkan untuk mencintai seseorang dari lawan jenis kamuu..
Sebaiknya  ngga melakukan tindakan berpura-pura mencintainya. Justru..
Dengan pura-pura mencintai seseorang, akan berakhir dengan munculnya rasa cinta yang sesungguhnya.
Pernyataan tersebut terbukti melalui riset yang dilakukan oleh profesor psikologi di University of Hertfordshire, Richard Wiseman. Dalam studi itu, beberapa orang yang berbeda jenis dikumpulkan. Satu sama lain diminta untuk menyesuaikan diri seolah-olah mencintai satu sama lain. Mereka juga diminta untuk saling berpegangan tangan. Lalu, mereka saling membisikkan rahasia dan menatap mata layakya kekasih. Tidak lupa, mereka saling memberikan hadiah kecil yang disenangi.
Hasilnya pun mengejutkan.  Ada sekitar 20 persen dari 100 responden yang menyatakan seperti memiliki pertautan hati dengan lawan jenis yang sebelumnya belum pernah dikenalnya itu. Bahkan, mereka menginginkan untuk bertemu lagi di kemudian hari. Hati mereka ada kedekatan usai melakukan serangkaian game psikologi yang dilakukan selama penelitian.  Rasa itu semakin menguat ketika game dilakukan untuk kedua kalinya.
“Sama seperti orang yang merasa lebih bahagia ketika mereka memaksa wajah mereka tersenyum. Jadi sepasang insan yang bersikap seolah-olah mereka jatuh cinta satu sama lain, menjadi menarik secara emosional. Berperilaku seperti Anda sedang jatuh cinta,  bisa menyebabkan benar-benar jatuh cinta,” kata Wiseman.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa rasa cinta itu bisa berlangsung begitu cepat. Dan, jika ingin mencintai seseorang bisa dimulai dengan menngondisikan perasaan seolah sedang jatuh cinta kepadanya. Penelitian ini dimuat dalam buku “Rip It Up” karya , Richard Wiseman.

0 komentar:

Posting Komentar